Melihat penerapan prinsip syariah pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT As-Salaam dari aspek manajemen pemasarannya, dapat kita uraikan Marketing Mix atau bauran pemasaran yang ada pada KJKS BMT As-Salaam. Bauran pemasaran dalam KJKS BMT As-Salaam antara lain:
1. Produk (Product)
Produk-produk yang ditawarkan oleh KJKS BMT As-Salaam antara lain:
a. Simpanan
1. AMAL ( Simpanan Umat Assalaam )
2. TAKWA ( Tabungan Khusus Siswa )
3. TABAH ( Tabungan Qurban dan Aqiqah )
4. SIMPANAN WALIMAH
5. SIMPANAN IEDUL FITRI
6. SIMPANAN ZIARAH DAN WISATA SIKAL’AM ( Simpanan berjangka Assalam )
7. SIMPANAN ASSALAAM /ARISAN
8. SIMPANAN ISHLAH ( SImpanan Investasi Assalaam Penuh Berkah )
9. Simpanan Keanggotaan
b. Pinjaman atau Pembiayaan
Pinjaman atau pembiayaan untuk akad jual beli dan atau membiayai usaha-usaha kecil produktif dengan prinsip syari’ah bagi hasil.Jenis pinjaman atau pembiayaan BMT Assalaam terdiri dari :
1. Mudharobah(pinjaman untuk modal usaha, dimana anggota mengembalikan pokok ditambah bagi hasil yang dihitung menurut Nisbah “presentase” yang di sepakati bersama Pengelolaan usaha dilakukan sepenuhnya oleh Mudharib).
2. Murabbahah(pinjaman untuk pembelian barang)
c. Usaha Sektor Riil
Usaha BMT Assalaam diluar usaha simpan pinjam seperti perdagangan umum, jasa percetakan dan usaha lain yang produktif dan halal.
d. Pelayanan Dana Titipan
Produk yang disediakan sudah sesuai dengan kebutuhan para anggota. Tapi ada beberapa hal yang kurang sesuai dengan prinsip syariah seperti kebijakan manajemen produk pembiayaan yang tergolong Musyarakah, manajemen menetapkan kebijakan untuk mengelolanya secara Mudharabah. Selain itu juga dalam praktek funding seharusnya dilakukan prosedur untuk menanyakan omzet kepada tiap nasabah.
2. Harga (Price)
Pada produk simpan pinjam, persentase keuntungan yang diharapkan oleh koperasi untuk Nisbah bagi hasil adalah 3%., hal ini sebenarnya masih kalah saing dengan para pesaing dari bank-bank syariah yang menawarkan kurang dari 1%. Hal ini disebabkan biaya operasional yang masih tinggi yang menyebabkan nisbah yang ditawarkan oleh KJKS BMT As-Salaam tinggi.
3. Tempat (Place)
Kantor untuk pelayanan terbilang cukup strategis karena cukup dekat dengan para nasabah. Selain itu, permintaan untuk pinjaman, penggantian buku simpanan dan keluhan dapat disampaikan kepada kolektor yang melayani wilayah mereka. BMT Assalaam Cimalaka memiliki wilayah operasional yang cukup luas, yang menjadi fokus pelayanan wilayah Kec. Cimalaka (14 Desa), Kec. Cisarua, Kec. Sumedang Utara, Kec. Sumedang Selatan, Kec. Paseh dan Kec. Tanjungkerta.
4. Promosi (Promotion)
Dalam menjaring calon anggota telah dilakukan model-model promosi, seperti :
§ Ikut serta dalam mensponsori/ bantuan berbagai kegiatan; keagamaan, Sosial, kepemudaan/Irma dan kesehatan.
§ Pemberian kalender kesetiap anggota dan Calon anggota, serta masjid di wilayah kerja BMT Assalaam
§ Melakukan promosi melalui media internet.
§ Sebelumnya pernah dilakukan pemasangan iklan melalui media radio, tetapi dirasakan kurang efektif sehingga tidak dilakukan lagi.
5. Orang (People)
Orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan konsumen dan memberikan citra langsung kepada konsumen antara lain karyawan front office seperti Customer Service, Satpam dan Teller serta karyawan funding ( kolektor). Kesemuanya berjalan sesuai SOP yang mendahulukan kenyamanan dan keramahan kepada konsumen.
6. Proses (Process)
Mekanisme yang paling membedakannya dengan perbankan konvensional adalah adanya proses tawar menawar hingga terjadi akad. Pertama dilakukan pengajuan ke pihak BMT, pengelolaan akad hingga akad dengan konsumen. Mekanismenya terbilang baik dan tidak merepotkan untuk anggota, tapi jangka waktu dari pengajuan hingga pencairan dirasakan cukup lama dibandingkan para pesainnya.
7. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Kantor yang menjadi tempat transaksi cukup memadai. Selain itu ada brosur-brosur yang disediakan untuk konsumen agar lebih memahami produk-produk yang ditawarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar