Salah Urus, Penyebab Koperasi Gulung Tikar
Bandung - Kementerian Koperasi dan UKM melakukan inventarisasi jumlah koperasi di Indonesia dalam rangka revitalisasi fungsi dan peran badan usaha tersebut dalam pembangunan.
"Inventarisasi koperasi sudah dilakukan sejak dua minggu lalu, diharapkan 3-4 bulan ke depan bisa selesai dan revitalisasi bisa digulirkan," kata Sektetaris Kementerian Koperasi dan UKM Gurito Kusumo di Bandung, Minggu.
Ia menyebutkan, hingga 2011 jumlah koperasi yang terdaftar di Kementerian Koperasi dan UKM sekitar 177.000 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan 5-6 tahun lalu yang hanya mencapai 120.000 koperasi saja. Namun dari angka 177.000 koperasi itu sekitar 27 persen kondisinya tidak berjalan dan gulung tikar.
"Penyebab koperasi gulung vakum adalah salah urus, dibentuk hanya untuk mendapatkan program kredit dan yang paling dominan koperasi dililit utang akibat salah urus manajemen," kata Sesmen Koperasi dan UKM itu.
Namun ada juga koperasi yang kembali bangkit setelah terpuruk, khususnya saat terjadi krisis moneter beberapa waktu lalu.
"Target yang akan dibantu adalah koperasi yang kembali bangkit, artinya ada prospek dan spirit koperasi itu dikembangkan dan diefektifkan lagi," katanya.
Guritno menyebutkan, Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan bantuan dana untuk membantu koperasi untuk bangkit lagi dalam bentuk bantuan dana. Namun prosesnya dilakukan hanya untuk koperasi yang bergerak dan punya prospek untuk bangun dari tidurnya.
"Inventarisasi koperasi ini dilakukan untuk mengetahui peta koperasi di Indonesia, termasuk melakukan pendampingan bagi koperasi untuk melakukan merger atau amalgamasi," katanya.
Terkait upaya penyehatan koperasi yang terlilit utang, pihaknya tidak bisa melakukan pembekuan atau pembubaran koperasi itu karena masih memiliki kewajiban utang harus dilunasi.
"Ada sejumlah opsi untuk revitalisasi koperasi yakni merger atau membubarkan, namun bagi koperasi bermasalah dengan utang tidak bisa dibubarkan karena masih punya kewajiban utang," katanya.
Sementara itu Guru Besar Ikopin Bandung, Prof Dr Yuyun Wirasasmita menyebutkan, kelemahan koperasi bukan kelemahan kaidah namun dikarenakan adanya penyimpangan dari kaidah koperasi sehingga membuat badan usaha itu tidak efektif.
"Kelemahan koperasi bukan karena kelemahan kaidah koperasi, namun karena ada penyimpangan dari kaidah koperasi," kata Yuyun.
Yuyun yang juga pakar ekonomi tersebut menyebutkan perlunya ada upaya reformasi koperasi, salah satunya mendorong jiwa kewirakoperasian di kalangan masyarakat Indonesia.
"Jiwa kewirakoperasian terus menurun, itu harus dikembalikan karena jiwa kewirakoperasiaan merupakan roh dari koperasi untuk menjunjung kaidah-kaidah koperasi," kata Yuyun menambahkan.
Sumber : www.bdguptodate.com
Menangkap apa yang ditulis dalam berita di atas ,bahwasannya kewirakoperasian tadi harus diterapkan oleh seluruh stake holder koperasi , anggota, pengurus, manajer, pengawas dan yang lain-lain.
Kewirakoperasian dikalangan anggota misalnya dapat dimulai dari pendidikan/ pemahaman para anggota yang baik mengenai koperasi.Misal pengetahuan mengenai jati diri koperasi, hak dan tanggung jawab sebagai anggota atau sejarah koperasi yang dapat di jadikan gambaran mengapa kita menjadi anggota koperasi.
Mementingkan profit oriented di bandingkan dengan service terhadap anggotanya
Mengenai banyaknya koperasi yang gulung tikar akibat terlilit hutang, mungkin itu akibat dari koperasi yang lebih mementingkan profit oriented di bandingkan dengan service terhadap anggotanya.Memang sering kali peningkatan pelayanan menjadi alasan sebuah koperasi mengajukan tambahan modal dengan meminjam, akan tetapi bukan peningkatan yang di dapat melainkan pengelolaan modal yang tidak baik menyebabkan modal pinjaman tadi tidak efektif digunakan.
Setuju dengan Prof. Yuyun Wirasasmita kita harus segera mereformasikan koperasi indonesia dengan mendorong jiwa kewirakoperasian di kalangan masyarakat Indonesia (baik yang masyarakat yang sudah menjadi anggota koperasi maupun calon anggota).Donz Bussines Area ,Doni Irwandi Ketua Hima Jurusan Manajemen Bisnis Institut Manajemen Koperasi Indonesia (ikopin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar